Popular Posts

Thursday 20 October 2016

Home » , , , , , , , , » Tugas PKL III: Sarasehan Pengendalian Penduduk bagi Pengelola dan Pelaksana Program KKBPK Tingkat Kabupaten dan Kota di DIY

Tugas PKL III: Sarasehan Pengendalian Penduduk bagi Pengelola dan Pelaksana Program KKBPK Tingkat Kabupaten dan Kota di DIY

Sarasehan Pengendalian Penduduk bagi Pengelola dan Pelaksana Program KKBPK Tingkat Kabupaten dan Kota di DIY

Bidang Pengendalian Penduduk (DALDUK) BKKBN DIY mengadakan kegiatan Sarasehan Pengendalian Penduduk bagi Pengelola dan Pelaksana Program KKBPK Tingkat Kabupaten dan Kota yang dihadiri oleh Koordinator dan Penyuluh KB Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta serta pengurus Forum Antar Umat Peduli Kependudukan (Fapsedu)  Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta di ruang Kencana Kantor Perwakilan BKKBN DIY pada Kamis (15/9).

Acara Sarasehan ini dibuka oleh Kepala BKKBN DIY, Ibu Dra. Evi Ratnawati. Selaku kepala BKKBN Provinsi DIY, ia menegaskan bahwasannya perihal kependudukan memang sangat perlu diperhatikan. Dikarenakan melihat hal kependudukan ini merupakan faktor yang sangat strategis dalam  kerangka pembangunan nasional. Program KB memang telah berhasil menurunkan laju pertumbuhan penduduk, namun masih perlu diimbangi peningkatan dalam kualitas penduduk. 

Ibu Dra. Evi Ratnawati menyarankan kepada seluruh elemen penggerak program KKBPK ini untuk melihat permasalahan kependudukan secara komprehensif dan menyeluruh. Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas akan menjadi aset, tapi jika tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk, maka tingkat pendapatan rendah, pengangguran bertambah dan kemiskinan meningkat.

Kepala bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN), Ibu Dra. Ita Suryani, M. Kes yang sebelumnya masih menjadi Kepala Bidang Pengendalian Penduduk memberikan penjelasan kepada para Koordinator dan Penyuluh KB mengenai situasi kependudukan. Ia menjelaskan bahwa situasi kependudukan dunia sudah dikatakan cukup mengkhawatirkan. Saat ini penduduk dunia telah mencapai 7,5 milyar, dan pada tahun 2050 akan menjadi lebih dari 9 milyar. Sedangkan di Indonesia sendiri saat ini berada di urutan  ke 4 jumlah penduduk paling banyak di dunia. Dan masalah kependudukan  yang dihadapi Indonesia saat ini adalah jumlah penduduk yang sangat besar, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang rendah, serta persebaran penduduk yang tidak merata. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwasannya kader dan mitra kerja memiliki peran untuk memberikan Konseling, Informasi dan Edukasi (KIE) dan penyuluhan langsung kepada keluarga, melakukan penggarapan PUS MUPAR, penggarapan Remana melalui GenRe, serta melakukan penggarapan POKTAN (BKB, BKR, BKL, dan UPPKS).

Selain itu Ibu Endang Pamungkasiwi SKM, SK, M. Kes dari Dinas Kesehatan DIY memberikan penjelasan mengenai Gambaran Stunting dan Dampaknya Terhadap Produktivitas Penduduk DIY. Stunting adalah bentuk dari proses pertumbuhan anak yang terhambat. Sampai saat ini stunting merupakan salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian dan menjadi salah satu faktor risiko kematian. Balita yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan kognitif dan  motorik yang rendah, serta fungsi tubuh tidak berjalan dengan seimbang.

Berita ini post di :

No comments:

Post a Comment